Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Membuat Penyajian Data Statistik Serta Bentuk-Bentuknya

Hello adek-adek kembali lagi kita membahas mengenai materi Penyajian Data Statistik Serta Bentuk-Bentuknya. sebelumnya kita sudah belajar belajar tentang bagaimana cara menghitung modus, mean, rata-rata, median data berkelompok. Konsep yang akan adek-adek pelajari pada artikel ini merupakan dasar untuk mempelajari materi selanjutnya untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel ini sampai selesai.

Pengertian Penyajian Data:

penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah dibaca. agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu harus disajikan kedalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisian biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel atau diagram.

pengertian penyajian data menurut para ahli:

menurut Yuni (2011), penyajian data adalah rangkaian kegiatan dalam proses penyelesaian hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis sesuai tujuan yang diinginkan. hal ini dilakukan guna mempermudah data-data yang telah dikumpulkan. sedangkan menurut Bambang Widjanarko, penyajian data adalah bagian integral dalam pembuatan laporan penelitian yang disusun dengan langkah sederhana tetapi membantu setiap orang untuk dapat dipahami

Secara umum penyajian data terbagi atas beberapa bagian yaitu:

* penyajian data dalam bentuk diagram garis

* penyajian data dalam bentuk Diagram Lingkaran

* penyajian data dalam bentuk diagram batang

* penyajian data dalam bentuk Diagram Batang Daun

* penyajian data dalam bentuk Diagram Kotak Garis

* Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Distribusi

Diagram Garis

Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut.
Tabel Penyajian Data Pendapatan Negara dari tahun 
Tahun Pendapatan Negara
2017 Rp. 10.543.279.289.199
2018 Rp. 30.243.179.489.399
2019 Rp. 160.343.679.289.299
2020 Rp. 46.243.279.289.199
2021 Rp. 30.542.271.281.129

Contoh Diagram Garis Penyajian Data Pendapatan Negara dalam 5 Tahun :

Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Perhatikan contoh berikut ini.
Tabel Penyajian Data Pendapatan Negara dari tahun 
Tahun Pendapatan Negara
2017 Rp. 10.543.279.289.199
2018 Rp. 30.243.179.489.399
2019 Rp. 160.343.679.289.299
2020 Rp. 46.243.279.289.199
2021 Rp. 30.542.271.281.129
Total Rp. 277.915.688.638.225
Contoh Diagram Lingkaran Penyajian Data Pendapatan Negara dalam 5 Tahun :
Menghitung Persen Tiap Tahun
  • Tahun 2017 = $\frac{10.543.279.289.199}{277.915.688.638.225}$x 100% = 3,79%
  • Tahun 2018 = $\frac{30.243.179.489.399}{277.915.688.638.225}$x 100% = 10,88%
  • Tahun 2019 = $\frac{160.343.679.289.299}{277.915.688.638.225}$x 100% = 57,70%
  • Tahun 2020 = $\frac{46.243.279.289.199}{277.915.688.638.225}$x 100% = 16,64%
  • Tahun 2021 = $\frac{46.243.279.289.199}{277.915.688.638.225}$x 100% = 10,99%
Contoh Diagram Lingkaran Penyajian Data Pendapatan Negara dalam 5 Tahun :
Menghitung Derajat Tiap Tahun
  • Tahun 2017 = $\frac{10.543.279.289.199}{277.915.688.638.225}$x 100⁰ = 3,79⁰
  • Tahun 2018 = $\frac{30.243.179.489.399}{277.915.688.638.225}$x 100⁰ = 10,88⁰
  • Tahun 2019 = $\frac{160.343.679.289.299}{277.915.688.638.225}$x 100⁰ = 57,70⁰
  • Tahun 2020 = $\frac{46.243.279.289.199}{277.915.688.638.225}$x 100⁰ = 16,64⁰
  • Tahun 2021 = $\frac{46.243.279.289.199}{277.915.688.638.225}$x 100⁰ = 10,99⁰

Diagram Batang

Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. Perhatikan contoh berikut ini.
Tabel Penyajian Data Pendapatan Negara dari tahun 
Tahun Pendapatan Negara
2017 Rp. 10.543.279.289.199
2018 Rp. 30.243.179.489.399
2019 Rp. 160.343.679.289.299
2020 Rp. 46.243.279.289.199
2021 Rp. 30.542.271.281.129
Total Rp. 277.915.688.638.225
Contoh Diagram Batang Penyajian Data Pendapatan Negara dalam 5 Tahun :


Diagram Batang Daun

Diagram batang daun dapat diajukan sebagai contoh penyebaran data. Dalam diagram batang daun, data yang terkumpul diurutkan lebih dulu dari data ukuran terkecil sampai dengan ukuran yang terbesar. Diagram ini terdiri dari dua bagian, yaitu batang dan daun. Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian daun memuat angka satuan.
Perhatikan contoh soal berikut, agar kamu dapat segera memahami.
Contoh soal
Buatlah diagram batang-daun dari data berikut.
45 10 20 31 48 20 29 27 11 8 25 21 42 24 22 36 33 22 23 13 34 29 25 39 32 38 50 5
Penyelesaian
Mula-mula kita buat diagram batang-daun di sebelah kiri kemudian membuat diagram batang-daun di sebelah kanan agar data terurut.
Dari diagram batang-daun di atas dapat dibaca beberapa ukuran tertentu, antara lain:
a. ukuran terkecil adalah 5;
b. ukuran terbesar adalah 50;
c. ukuran ke-1 sampai ukuran ke-10 berturut-turut adalah 5, 8, 10, 11, 20, 20, 21, 22, 22 dan 23;
d. ukuran ke-16 adalah: 29.

Diagram Kotak Garis

Data statistik yang dipakai untuk menggambarkan diagram kotak garis adalah statistik Lima Serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data terbesar), Q1, Q2, dan Q3. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh soal
Diketahui data sebagai berikut:
41, 52, 66, 86, 91, 65, 86, 88, 41, 62, 42, 59, 72, 99, 53, 69, 87, 93, 64, 44, 64, 42, 92, 54, 78, 86, 92, 100, 79, 47
a. Tentukan statistik Lima Serangkai.
b. Buatlah diagram kotak garis.
Penyelesaian:
a. Setelah data diurutkan menjadi:
41, 41, 42, 42, 44, 47, 52, 53, 54, 59, 62, 64, 64, 65, 66, 69, 72, 78, 79, 86, 86, 86, 87, 88, 91, 92, 92, 93, 99, 100
Diperoleh: xmin = 41 merupakan data yang nilainya terendah
xmaks= 100 merupakan data yang nilainya tertinggi
Q1 = 53 merupakan kuartil bawah
Q2 = 67,5 merupakan kuartil tengah atau median
Q3 = 87 merupakan kuartil atas
b. Buatlah diagram kotak garis.

Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi

Selain dalam bentuk diagram, penyajian data juga dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Berikut ini akan dipelajari lebih jelas mengenai tabel distribusi frekuensi tersebut.

silahkan kunjungi artikel terkait dibawah ini:

Post a Comment for "Cara Membuat Penyajian Data Statistik Serta Bentuk-Bentuknya"